MENGENANG MASA LALU #2: PRA-INSADHA 2015

 Halo teman-teman! Bagaimana kabarnya? Semoga hari ini teman-teman dalam keadaan baik dan selalu mendapatkan perlindungan dari Yang Mahakuasa. Nah, hari ini saya akan membagikan kembali kenangan masa lalu yang seharusnya tidak boleh dilupakan. Penasaran, ‘kan?

 

Satu… Dua… Tiga…

 

Tara! Hari ini saya akan membagikan kenangan masa laluku ketika mengikuti ospek. Mungkin, bagi teman-teman yang pernah menikmati dunia perkuliahan sudah pasti tidak asing lagi dengan istilah ini. Nah, kisah yang saya maksudkan di sini adalah ketika saya mengikuti INSADHA 2015. Memangnya apa sih INSADHA itu? Nah, INSADHA merupakan akronim dari Inisiasi Sanata Dharma. Jadi, lebih tepatnya disebut sebagai ospek tingkat kampus.

 

Pada awalnya, INSADHA biasanya dilaksanakan dua gelombang. Kok bisa sih? Hal itu karena jumlah peserta yang membludak sehingga harus dibagi menjadi dua gelombang dengan jumlah sekitar 1.300 mahasiswa per gelombang. Setiap gelombang biasanya terdiri dari 22 kelompok. Untuk gelombang pertama, INSADHA 2015 dilaksanakan pada 3-5 Agustus 2015. Sedangkan untuk gelombang kedua, INSADHA 2015 dilaksanakan pada 10-12 Agustus 2015. Puncak acaranya akan ditutup dengan INAUGURASI INSADHA 2015 yang dilaksanakan pada Sabtu, 15 Agustus 2015 silam. Nah, kebetulan saya ikut yang gelombang kedua. Yeay!!

 

Dalam prosesinya, acara tersebut akan diawali dengan PRA-INSAHDA 2015. Apa itu? PRA-INSADHA 2015 merupakan kegiatan pembukaan ospek yang bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan kampus kepada seluruh mahasiswa baru. Untuk atribut yang digunakan berupa kemeja putih dengan bawahan celana panjang atau rok kain yang berwarna hitam. Selain itu, setiap peserta INSADHA 2015 juga diharapkan untuk selalu membawa botol minum selama kegiatan berlangsung. Acara PRA-INSADHA 2015 dilaksanakan di Kampus Mrican 2 Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

 

Lanjut ya? Secara kronologis, saya mulai berangkat dari Magelang ke Kampus Mrican 2 pada sekitar pukul lima pagi dengan menggunakan mobil sedan biru alias diantar oleh orangtua. Hehehe… Nah, bisa dibilang saya berangkatnya harus pagi banget supaya datang tepat waktu. Selama perjalanan, suasana di Magelang menuju Yogyakarta terlihat sepi. Maklum. Lagi pula banyak yang baru selesai salat Subuh. Hehehe….

 

Dengan mengucap rasa syukur, perjalananku akhirnya tiba di gerbang depan Kampus Mrican 2. Nah, setibanya di sana, saya malah dicegat oleh pihak panitia INSADHA 2015 dengan alasan alur jalan sudah diatur dari jauh hari dan saya hampir panik kala itu. Untungya mereka memberitahu kepadaku bahwa kami harus berkumpul di Kampus Mrican 1. Lebih tepatnya di parkir khusus sepeda. Nah, saya mulai lari kecil melingkar melewati Halte Bus Trans Jogja. Lalu, dilanjutkan dengan jalan kaki menuju tempat yang dimaksud. Akhirnya saya sampai juga di TKP. Hehehe… Eh, tiba-tiba ada yang lupa. Memangnya apa sih yang lupa? Yang pastinya kantong sampah. Hehehe…. Ya sudah, abaikan itu dulu!

 

Setibanya di parkiran, saya bersama para peserta yang lain mulai diperiksa oleh pihak keamanan untuk mengetahui kelengkapan yang dibawa selama PRA-INSADHA 2015. Selain itu, kami juga mengumpulkan tugas yang telah kami kerjakan sebelumnya. Kemudian, kami diarahkan ke lapangan Realino untuk berlari dan mencari kelompoknya masing-masing. Nah, kebetulan saya ditempatkan di kelompok 8 ketika mendaftar untuk mengikuti INSADHA 2015. Saya pun berteriak dengan berkata, “Kelompok 8 mana?” Saya pun berlari sekencang mungkin hingga akhirnya bertemu dengan pendamping kelompok (dampok) yang sangat ganteng. Namanya Jonathan Darmawan Hartanto atau lebih sering disapa Koko Jo. Hihihihihi…. Dan dia mengucapkan “Hai!” lalu tos dan bertemu dengan wakilnya yaitu Zita Dhirani atau lebih sering disapa Cici Zita.

 

Usai bergabung dengan kelompok itu, Cici Zita langsung memberikan kartu nama kosong merah jambu kepadaku untuk dituliskan nama panggilan dan ditempelkan di sisi baju. Sembari menunggu aba-aba berikutnya, saya juga bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai fakultas. Setelah berkumpul, kami diarahkan menuju gedung Auditorium Driyarkara USD. Lalu, kami memasuki ruangan itu dengan menuruni puluhan anak tangga. Kami pun duduk di kursi bagian tengah sembari menyaksikan penampilan Siesen dengan melantunkan lagu “Yogyakarta” yang dipopulerkan oleh KLA PROJECT. Wow! Meriah banget, ‘kan?

 

Usai menyaksikan penampilan mereka, datanglah tiga orang pembawa acara yang imut banget yaitu Bisma Cs. Mereka hadir dengan pakaian yang sama dengan yang kami kenakan. Keren banget, ‘kan? Hehehe… Acara tersebut bertemakan “Aku Sang Visioner”. Sesuai dengan tema acaranya, mereka mengajak kami meneriakan kata sandi yang berbunyi, “Berubah… Be Positive… Be Active… Hiya….” Acara tersebut diawali dengan berdoa bersama. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden BEMU Sadhar dan rektor serta penjelasan dari para wakil rektor. Nah, ketika ada sesi tanya-jawab, saya mulai mengacungkan tangan untuk bertanya. Pertanyaan mungkin terasa aneh dan asing. Padahal, saya hanya ingin bertanya tentang keberadaan kegiatan Pramuka di kampus itu. Lalu, salah satu wakil rektor menjawab bahwa kegiatan itu hanya dilaksanakan oleh jurusan PGSD. Waduh! Rugi dong kuliah di sini? Lemes….

 

Ya sudah lanjut! Usai tanya-jawab, peserta yang bertanya tadi, termasuk saya disuruh naik ke atas panggung untuk menerima buku pemberian dari para wakil rektor. Kebetulan saya menerima buku tentang perjalanan Driyarkara beserta pesan kecil yang pernah ditulisnya. Kemudian, kami diajak untuk menyanyikan lagu “Hymne Sanata Dharma” dengan penuh khidmat. Acara sesi pertama telah selesai dan kami langsung keluar ruangan dengan tetap berbaris rapi.


Dokumen pribadi:Saat menikmati sesi istirahat PRA-INSADHA 2015/Yogyakarta, 10 Agustus 2015


Saat memasuki sesi istirahat, kami diarahkan ke lapangan basket dan untungnya kami tidak perlu menggunakan kantong sampah untuk duduk. Hehehe…. Dalam sesi itu, kami makan siang bersama sembari saling memperkenalkan diri. Mungkin teman-teman merasa penasaran dengan Koko Jo dan Cici Zita, ‘kan? Sini saya kasih tahu. Kalau Koko Jo itu merupakan mahasiswa Teknik Informatika 2013, sedangkan Cici Zita merupakan mahasiswi Farmasi 2013. Lumayan serasi sih… Hehehe… Usai memperkenalkan diri, mereka mengajak kami untuk mengikuti permainan seru. Nah, permainannya itu berupa menghafal nama teman yang sudah diperkenalkan. Agak rumit sih. Namun untungnya kami dibagi menjadi kelompok kecil supaya lebih mudah untuk mengenalinya. Kemudian, setiap kelompok yang ditunjuk berhak mengambil pulpen dengan warna yang telah ditentukan. Kalau tidak salah, warna yang paling diinginkan oleh dampok adalah kelompok yang paling awal untuk menghafal nama teman-temannya. Setelah bermain, kami juga ditugaskan untuk membuat yel-yel dan menentukan orang yang akan menjadi ketua kelompok kami. Setelah berdiskusi, kami bersepakat untuk memilih Tita dari PGSD 2014 sebagai ketua dan Lukas dari PBI sebagai wakilnya.

 

Setelah waktu istirahat habis, kami langsung diarahkan kembali ke gedung Auditorium Driyarkara dan duduk di kursi semula. Pas saya mau duduk, Koko Jo bilang kepadaku, “Semangat ya, Met!” Hehehe…. Mendengar ucapannya saja sudah membuat telingaku adem. Hihihihi…. Nah, memasuki sesi berikutnya, pembawa acara itu datang lagi dari lantai atas sambil menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh King Nassar. Hahahahaha…. Ada-ada aja mereka. Dalam sesi itu, hadirlah Mas Oscar sebagai bintang tamu untuk mempresentasikan tentang kecanggihan teknologi di masa kini. Kami pun mulai penasaran dengan presentasinya. Ada pula beberapa peserta yang ingin mencoba kacamata yang dikenakan oleh Mas Oscar. Hehehe… Usai presentasi, acara tersebut dilanjutkan dengan drama lucu dari Siesen. Hampir semua tokoh yang ada di dalam drama itu merupakan karakter dari film kartun yang sering kami tonton ketika masih kecil mulai dari Dora The Explorer hingga Doraemon. Setelah itu, kami diajak untuk menari dan menyanyikan lagu Jingle Sanata Dharma 2015. Bahkan, kami juga diajak untuk melantunkan lagu jingle itu ketika acara INSADHA nanti. Seru banget, ‘kan? Ketika acara berakhir, kelompok kami ditugaskan untuk membuat callcard berbentuk dasi kupu berwarna merah jambu dengan menuliskan nama dan jurusan. Untungnya kami diberikan data peserta untuk memudahkan proses pembuatannya. Setelah itu, kami akhirnya bergegas pulang dengan mengikuti alur yang telah ditentukan oleh pihak panitia.

 

Sekian dulu kisah masa laluku hari ini. Semoga teman-teman tidak kapok dalam menikmati kisahku yang sebenarnya sudah basi. Hehehe… Jangan kapok ya teman-teman! Semoga ini menjadi kenangan bagi kita, terutama bagi yang merasa sulit untuk move on dari masa lalu yang terlalu manis ini. Hehehe…. Akhir kata, sampai jumpa di kisahku berikutnya.

 

 

***



Komentar

Postingan Populer