MIMPI ANEH DI KAMPUS

Teman-teman, hari ini saya ingin membagikan pengalaman yang mungkin terkesan aneh dan perlu dipublikasikan. Saya tahu teman-teman akan kaget saat membaca tulisan saya ini. Untuk menghemat waktu, saya akan membagikan kisah saya ketika saya bermimpi tentang teman kuliah saya, Koko Jo.

 

Mungkin teman-teman merasa bingung dan penasaran tentang sosok Koko Jo. Supaya tidak penasaran, ijinkan saya menjelaskan yang sebenarnya tentang sosok Koko Jo. Nama aslinya adalah Jonathan Darmawan Hartanto. Dia merupakan teman kuliah saya yang tercatat sebagai alumni Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Angkatan 2013. Dilansir dari kanal YouTube Humas USD, dia lulus dengan pujian dengan IPK 3,59 dan kini diketahui telah bekerja sebagai Back End Developer.

 

Lalu, apa hubungannya dengan mimpi saya? Jadi begini ceritanya. Tadi malam, tepatnya pada Rabu, 31 Mei 2023, saya bermimpi berada di Kampus Mrican 1 USD dalam suasana sore hari. Katakanlah mau menjelang Maghrib. Kala itu, posisi saya berada di kawasan Fakultas Ekonomi untuk menghadiri suatu acara. Namun, saya tidak tahu acara apa yang diselenggarakan di kampus itu. Karena yang jelas saya merasakan indahnya kampus itu seperti sebelum pandemi kala itu.

 

Suatu ketika, Koko Jo datang dengan pakaian formal rapi dengan rambut rapi dan klimis. Dia terlihat datang sendirian dengan aura yang lebih dingin dari udara pegunungan. Bila dilihat dari samping, dia setampan penyanyi dangdut Aan KDI, ayahanda Afan DA. Bila dilihat dari depan, dia setampan dengan Oppa Tatang KDI. Namun, bila kita melihatnya dari jarak yang sangat dekat, dia setampan aktor ternama Korea, Song Joong Ki. Postur tubuhnya kurus pendek dan kira-kira tingginya mencapai batas bahuku.

 

Kedatangan Koko Jo telah menimbulkan tanda tanya besar. Ya kalau boleh jujur, dia datang bagaikan bidadari namun mudah menghilang bagaikan hantu. Hi… Seram…. Ketika hari telah petang, dia telah berada di podium untuk menyampaikan pidatonya. Anehnya, dia terlihat berbicara dengan logat Madura yang kental. Padahal, dia merupakan pemuda (mohon maaf) keturunan Tionghoa. Saya yang bersusah payah untuk menyimak ucapannya justru masih merasa bingung dan suaranya terdengar hampir mirip dengan suara Ida Cak Ratu Irwan Krisdiyanto.

 

Usai berpidato, Koko Jo terlihat mulai meninggalkan podium dan melangkah ke ruang kosong. Saya pun mulai mengikutinya lantaran terlanjur kangen. Naas, saat memasuki ruangan itu, dia tidak terlihat di sana. Justru di ruangan itu hanya terlihat adikku dan teman-temannya yang terbaring lemas saat menyaksikan acara tadi. Saya pun terus mencarinya dengan bertanya kepada orang-orang di sekitar situ. Lalu, apa jawabannya? Mereka justru mengaku tidak tahu dan tidak melihat sosok itu. Astaga! Apakah saya benar-benar melamun saat acara itu? Namun, saya tidak peduli dan tetap berusaha mencarinya hingga hampir pusing.

 

Lantaran malam telah larut, akhirnya saya terpaksa harus pulang bersama adikku. Naas, ketika kami akan segera pulang, ternyata hari sudah mulai pagi. Bahkan, sudah banyak mahasiswa yang terlihat datang berhamburan. Saya pun mulai kebingungan hingga tidak sengaja bertemu dengan dosen. Lantaran malu, saya hanya bahwa saya ingin berkumpul dengan adikku dulu untuk segera pulang. Lalu, saya langsung bergegas untuk menghampiri adikku yang tengah asyik bersantai dengan teman-temannya. Tak lama kemudian, saya akhirnya terbangun dan sudah menunjukkan pukul lima pagi.

 

Sekian dulu kisah teraneh ini. Ya namanya juga mimpi. Apalagi kalau sedang bermimpi tentang bertemu dengan orang yang kita rindukan. Apabila ada kesalahan dari ceritaku ini, saya mohon maaf. Atas perhatian teman-teman, saya mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa di kisahku berikutnya.

 

***

Komentar

Postingan Populer